Asma Nadia-luka di hati akan kah hilang sendiri? #8

      Tak terasa malam berganti pagi dan berganti hari,seharusnya ini adalah hari dimana ku kibarkan sangsaka merah putih di sekolah,namun dengan alasan tidak mood dan langit serasa cerah berbeda terbalik dengan keaadaanku sekarang .aku taakan pergi sekolah hari ini,walaupun bibi dan bunda telah membujukku  di balik pintu tak ku hiraukan semua itu.sejak kemarin aku sengaja tak mengaktifkan handphone ku aku tak mau orang lain menghubungiku saat ini.terdengar kembali di balik pintu ada seorang wanita berkata

“yaudah,kalau kamu  belum mau untuk keluar dan bertemu bunda,bunda pergi dulu yah saying,ada yang harus bunda bereskan di manado,ada bisnis penting yang menunggu bunda bunda pulang hari kamis nanti,kamu gapapa kan bunda tinggal lagi,kamu sama bibi yah berdua baik baik di sini jaga kesehatannya”

yah itu adalah suara bunda yang tak ku hiraukan sedikitpun dan akan pergi meninggalkan ku sendiri lagi tapi rasanya itu sudah biasa bagiku,sejak kepergian ayah satu taun yang lalu,aku rasa aku bagai hidup sebatangkara tanpa orang tua tak punya siapa-siapa karna bunda selalu sibuk dengan urusannya.






Terdengar dari balik pintu langkah kaki yang mulai menghilang dan di susul dengan suara mobil yang terdengar samar,yah bunda sudah berangkat sekarang ,aku hanya bias mendo’akan semoga bunda selamat sampai tujuan dan pulang tanpa ada satu hal pun yang hilang ,karna biasanya jika bunda berangkat aku selalu menjadi orang yang mengantarkan bunda sampai  gerbang,mencium tangannya dan memeluknya dengan erat seolah bertanda tak kau untuk bunda pergi lagi dari ku,tapi kali ini berbeda semua kebiasaan itu menghilang dan sembunyi di balik rasa kecewa ku pada bunda yang teramat besar.

      Hari senin ini aku full berada dalam kamarku tak keluar ataupun bersuara sedikitpun..yah laparpun aku tahan tak mandi dan tak mau melakukan apa apa selain diam,merenung,dan menangis,aku sudah tak mau melihat orang orang di luar karna bebanini,aku hanya ingin sendiri di temani rasa hampa dan air mata yang membanjiri luka di hati.siang hari ku coba untuk mengaktifkan handphone ku dan ternyata ada enampuluh dua pesan singkat masuk dari Rini dan Nazwa salah satu  pesan singkat itu berkata: "Ma ,kamu kemana?ko hari ini gak sekolah sih?kan hari ini ada pelajaran fisika favorite kamu.tadi juga bu Ema nanyain kamu ,kamu sakit yah?sakit apa?tumben kamu sakit ga ngasih tau kita dan gaada surat masuk ke sekolah.kamu kemana Asma?" tapi pesan itu tak aku gubris sedikitpun,aku hanya diam duduk termenung namun tak lama setelah itu Nazwa menelvon ku,mungkin ia khawatir dengan keadaan ku yang mereka sendiri gak tau alesannya kenapa.ya sudah lah biarkan saja,aku lebih suka kesendirian ini hanya aku dan Allah yang tau kesepianku saat ini.

0 Response to "Asma Nadia-luka di hati akan kah hilang sendiri? #8"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel