Asma Nadia-Air mata kecewa #7






     Dalam hati aku berkata “ya Allah harus apa aku sekarang ini?apa aku harus mengikuti ucapan ku tadi untuk membenci bunda?ya Allah apa yang sudah aku perbuat sama bunda tadi ,kenapa aku bias sampai bicara seperti itu,bunda pasti sakit hati karna ucapanku,tapi sekarang aku harus bagaimana ya Allah karna dalam benaku ada terselip rasa kecewa pada bunda”
Tak terasa aku menangis cukup lama juga sampai tak sadar jika sekarang sudah waktunya aku untuk menunaikan kewajibanku solat maghrib..segera ku ambil wudhu dan di iringi do’a karna kebetulan di dalam kamarku terdapat kamar mandi pribadi.dengan air mata yang masih menetes karna engingat kejadian tadi ,ku kenakan alat solatku ,aku sujud pasrah atas semua yang sedang menimpaku.setelah selesai tiga rakaat itu ,ku panjatkan do’a dan bercerita kejadian tadi seolah aku mengadu pada Allah dan ayah di surga.


     “Ayah…apa kabar ayah sekarang di surga,ayah pasti baik dan bahagiakan di sana?ayah aku rindu ayah teramat merindukan ayah,aku ingin ayah ada di sampingku lagi seperti dulu,memeluku saat aku menangis,,mencium keningku saat aku hendak tidur,menjaga aku dan bunda bak bidadari surga,tapi aku sadar semua itu sangat mustahil untuk ku….ayah,,,,aku ingin bercerita kejadian hari ini yang sangat tak sanggup untuk aku topang sendiri,tadi ibu membawa seorang laki-laki ke runmah mereka berdua bercengkrama layaknya seorang yang sedang menjalin kasih,Ayah aku gak rela jika ibu ingin menghadirkan seorang laki-laki sebagai penggati ayah di keluarga ini,yang nantinya ku panggil papah, aku gak rela!!!!…karna sesungguhnya gaakan pernah ada orang yang bias menggantikan posisi ayah untuk ku,ayah tolong katakana pada bunda kalo aku gak mau,meskipun laki-laki itu menyayangiku dan bunda tapi aku tetap gak rela..ayah?apa aku egois karna tidak menghiraukan perasaan bunda sekarang tapi aku memikirkan perasaan ayah di sana ,ayah yang tenang di sana yah,aku janji sampai kapanpun takkan ada yang bisa ganti posisi ayah di hati kecil aku ini,aku saying ayah”


     sambil menangis tersedu sedu ku buka Al-qur’an dan ku baca ayat-ayat suci dari Allah,ayat demi ayat,lantunan ayat suci terus ku baca namun entah kenapa air mata ini malah membanjiri Al-qur’an kesayanganku yang akhirnya  basah kuyup.entah apa yang harus ku perbuat hari aku terpukul sangat teramat terpukul karna kejadian hari ini,ku buka diary ku ku tulis








semua kekesalanku dan kekecewaanku pada bunda,ku luapkan semu,huruf demi huruf kata demi kata dan kalimat demi kalimat ku utarakan semua berharap bunda akan membacanya,namun tanpa di sadari aku tertidur di atas buku diaryku dengan penuh air mata kecewa.

0 Response to "Asma Nadia-Air mata kecewa #7"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel